InfoNasionalPertumbuhan

SPBU di Medan Dipenuhi Warga, Pertamina : Pasokan Baru Masuk”

Duniakreasi.id

πŸ”Ή Kronologi & Faktor Pemadatan Antrean

Beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Medan ramai dipenuhi warga yang mengantre panjang untuk mengisi BBM.
Menurut keterangan dari Pertamina Patra Niaga wilayah Sumbagut, kondisi ini terjadi karena pasokan BBM baru saja tiba ke terminal dan langsung didistribusikan ke SPBU β€” sehingga banyak warga berebut membeli BBM.

Meskipun SPBU-SPBU tersebut sudah menerima suplai, situasi antrean tetap panjang. Ada warga yang harus menunggu hingga dua jam sebelum mendapat jatah pengisian.
Situasi ini diperburuk oleh kondisi darurat akibat bencana banjir dan longsor di beberapa wilayah Sumatera β€” yang mempengaruhi jalur distribusi dan akses logistik BBM ke beberapa lokasi.


🚚 Upaya Pemulihan & Penataan Suplai β€” Pertamina dan Pemerintah Bergerak

Menanggapi kelangkaan dan antrean panjang, Pertamina bersama pihak berwenang melakukan sejumlah langkah untuk memulihkan distribusi BBM di Sumut dan sekitarnya:

  • Perusahaan memastikan bahwa stok BBM aman dan tidak ada rencana penghentian pasokan.
  • SPBU di banyak titik telah kembali beroperasi β€” termasuk SPBU yang sempat tutup karena terdampak banjir/longsor β€” setelah dilakukan recovery dan penambahan armada mobil tangki.
  • Untuk meredakan antrean dan membantu masyarakat yang membutuhkan BBM kapan saja, beberapa SPBU diperpanjang jam operasional hingga 24 jam sehari.
  • Pemerintah provinsi (melalui pejabat setempat) juga mendorong agar distribusi tetap lancar dan masyarakat diminta menjaga ketenangan serta tidak melakukan pembelian berlebihan.

Hasilnya mulai terlihat: antrean di sejumlah SPBU sedikit berkurang dibanding hari-hari pertama pasca-bencana atau pasca-suplai baru.


⚠️ Kenapa Antrean & Kelangkaan Bisa Terjadi β€” Bukan Sekadar Masalah Pasokan

Bukan semata persoalan β€œhabis bahan bakar”, situasi di Medan dipengaruhi beberapa faktor:

  • Gangguan distribusi akibat bencana: Banjir dan longsor memutus akses jalan β€” beberapa wilayah dan depot distribusi sempat sulit dijangkau. Ini sempat membuat 23 dari 406 SPBU di Sumut terdampak.
  • Panic buying masyarakat: Kepanikan dan kabar kelangkaan sempat memicu warga membeli BBM berlebihan β€” sehingga saat pasokan datang langsung diserbu.
  • Redistribusi stok ke area terdampak: Untuk menjangkau daerah yang terkena dampak paling berat, jalur distribusi diprioritaskan ke sana β€” bisa menyebabkan SPBU di kota besar seperti Medan ikut terdampak karena armada terbatas.

Dengan demikian, meskipun stok tersedia, distribusi dan persepsi kompleks membuat situasi BBM di Medan sempat kritis.


πŸ“Œ Dampak pada Warga & Aktivitas Harian

Pengguna kendaraan β€” baik roda dua maupun empat β€” menghadapi kesulitan:

  • Waktu: antre bisa sampai dua jam; ini berpotensi mengganggu aktivitas harian warga, terutama pekerja dan pengemudi.
  • Mobilitas & logistik: kelangkaan dan antrean bisa mempengaruhi transportasi, distribusi barang, dan layanan publik, terutama di masa pemulihan pasca-bencana.
  • Rasa panik & ketidakpastian: meskipun pasokan diklaim aman, persepsi warga terhadap ketidakpastian menyebabkan stress dan kecemasan β€” bisa memicu panic buying ulang.

βœ… Rekomendasi & Ajakan: Bagaimana Agar Situasi Cepat Pulih

  • Masyarakat diminta tidak panik β€” membeli BBM sesuai kebutuhan, bukan berlebihan. Hal ini membantu mengurangi antrean dan memberi kesempatan bagi semua orang.
  • Gunakan waktu & SPBU alternatif β€” dengan banyak SPBU buka 24 jam, warga bisa memilih waktu malam atau dini hari untuk mengisi BBM β€” agar lalu lintas dan antrean tidak padat.
  • Pertamina dan pihak berwenang terus didorong untuk memantau distribusi β€” memastikan SPBU beroperasi, mobil tangki tersedia, dan jalur distribusi pulih pasca-bencana.
  • Untuk transportasi warga terdampak bencana: dukungan logistik & prioritas distribusi BBM ke daerah kritis sangat penting agar mobilitas tidak terhambat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *